Arsitektur Islam berkembang sangat luas baik itu di bangunan sekular maupun di bangunan keagamaan yang keduanya terus berkembang sampai saat ini. Arsitektur juga telah turut membantu membentuk peradaban Islam yang kaya. Bangunan-bangunan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur Islam adalah mesjid, kuburan, istana dan benteng yang kesemuanya memiliki pengaruh yang sangat luas ke bangunan lainnya, yang kurang signifikan, seperti misalnya bak pemandian umum, air mancur dan bangunan domestik lainnya.
Arsitektur Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik dan metafisik bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah Nabi, Keluarga Nabi, Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan muslim.
Aspek Fisik adalah sesuatu yang nampak secara jelas oleh panca indera. Dalam hal ini sebuah bangunan dengan fasade yang memiliki bentuk dan langgam budaya islam dan dapat dilihat secara jelas melalui beberapa budaya, seperti budaya arab, cordoba, persia sampai peninggalan wali songo. Bentuk fisik yang biasa diterapkan dalam sebuah bangunan sepetri penggunaan kubah, ornamen kaligrafi, dan sebagainya.
Aspek Metafisik adalah sesuatu yang tidak tampak panca indera tapi dapat dirasakan hasilnya. Hal ini lebih kepada efek atau dampak dari hasil desain arsitektur islam tersebut, seperti bagaimana membuat penghuni/ pengguna bangunan lebih nyaman dan aman ketika berada didalam bangunan sehingga menjadikan penghuni merasa bersyukur. Contoh lain hasil desain ruang2 dalam sebuah rumah, bisa menjadikan komunikasi orangtua dan anak lebih dekat, sehingga membuat mereka rajin beribadah.
A. KAIDAH
Pada tahun 630 M, Nabi Muhammad beserta tentaranya berhasil menaklukkan Makkah dari suku Quraish. Pada masa ini bangunan suci Ka'bah mulai didedikasikan untuk kepentingan agama Islam, rekonstruksi Ka'bah dilaksanakan sebelum Muhammad menjadi Rasul. Bangunan suci Ka'bah inilah yang menjadi cikal bakal dari arsitektur Islam. Dahulu sebelum Islam, dinding Ka'bah dihiasi oleh beragam gambar seperti gambar nabi Isa, Maryam, Ibrahim, berhala, dan beberapa pepohonan. Ajaran yang muncul belakangan, terutama berasal dari Al Qur'an, akhirnya melarang penggunaan simbol-simbol yang menggambarkan makhluk hidup terutama manusia dan binatang.
Pada abad ke-7, muslim terus berekspansi dan akhirnya mendapatkan wilayah yang sangat luas. Tiap kali muslim mendapatkan tanah wilayah baru, yang pertama kali mereka pikirkan adalah tempat untuk beribadah, yaitu mesjid. Perkembangan mesjid di saat-saat awal ini sangat sederhana sekali, bangunan mesjid tidak lain berupa tiruan dari rumah nabi Muhammad atau kadang-kadang beberapa bangunan diadaptasikan dari bangunan yang telah ada sebelumnya, misalnya gereja.
C.PENGARUH DAN GAYA
Gaya arsitektur Islam yang mencolok baru berkembang setelah kebudayaan muslim memadukannya dengan gaya arsitektur dari Roma, Mesir, Persia dan Byzantium. Contoh awal yang paling populer misalnya Dome of The Rock yang diselesaikan pada tahun 691 di Jerusalem. Gaya arsitek yang mencolok dari bangunan ini misalnya ruang tengah yang luas dan terbuka, bangunan yang melingkar, dan penggunaan pola kaligrafi yang berulang. Mesjid Raya Samarra di Irak, selesai pada tahun 847, bangunan berciri khas dengan adanya minaret. Juga mesjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki turut memengaruhi corak arsitektur Islam. Ketika Ustman merebut Istanbul dari kekaisaran Byzantium, mereka mengubah sebuah basilika menjadi mesjid (sekarang museum), yang akhirnya muslim pun mengambil sebagian dari kebudayaan Byzantium kedalam kekayaan peradaban islam, misalnya penggunaan kubah. Hagia Sophia juga menjadi model untuk pembangunan mesjid-mesjid Islam sselanjutnya selama kekaisaran Ustman, misalnya mesjid Sulaiman, dan mesjid Rustem Pasha. Motif yang mencolok dalam arsitektur Islam hampir selalui mengenai pola yang terus berulang dan berirama, serta struktur yang melingkar. Dalam hal pola ini, geometri fraktal memegang peranan penting sebagai materi pola dalam, terutama, mesjid dan istana. Pemakaian kubah juga sama pentingnya dalam arsitektur islam, pertama kali muncul dalam Dome of The Rock pada tahun 691 dan muncul kembali sekitar abad ke-17.
D.KARAKTERISTIK
Tujuannya
menciptakan suasana yang ramah, agar setiap orang yang memasuki masjid dapat
duduk sama rendah tanpa perbedaan derajat. Bukankah Islam itu agama yang sangat
demokratis? Jadi, masjid harus sederhana namun kaya akan daya ungkap
ke-Islam-an”.
‘’Makam Syeh Jehan dan istrinya Mumtaz,India’’
''Istana Al Hambra,granada,spany
Arsitektur Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik dan metafisik bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah Nabi, Keluarga Nabi, Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan muslim.
Aspek Fisik adalah sesuatu yang nampak secara jelas oleh panca indera. Dalam hal ini sebuah bangunan dengan fasade yang memiliki bentuk dan langgam budaya islam dan dapat dilihat secara jelas melalui beberapa budaya, seperti budaya arab, cordoba, persia sampai peninggalan wali songo. Bentuk fisik yang biasa diterapkan dalam sebuah bangunan sepetri penggunaan kubah, ornamen kaligrafi, dan sebagainya.
Aspek Metafisik adalah sesuatu yang tidak tampak panca indera tapi dapat dirasakan hasilnya. Hal ini lebih kepada efek atau dampak dari hasil desain arsitektur islam tersebut, seperti bagaimana membuat penghuni/ pengguna bangunan lebih nyaman dan aman ketika berada didalam bangunan sehingga menjadikan penghuni merasa bersyukur. Contoh lain hasil desain ruang2 dalam sebuah rumah, bisa menjadikan komunikasi orangtua dan anak lebih dekat, sehingga membuat mereka rajin beribadah.
A. KAIDAH
- Didalam dan luar bangunan tidak terdapat gambar/ornamen yang makhluk hidup yang utuh
- Didalam dan luar bangunan terdapat ornamen yang mengingatkan kepada yang Maha Indah...Allah SWT.
- Hasil Desain bangunan tidak ditujukan untuk pamer dan kesombongan.
- Pengaturan ruang-ruang ditujukan untuk mendukung menjaga ahlak dan prilaku.
- Posisi toilet tidak dibolehkan menghadap atau membelakangi kiblat.
- Keberadaan bangunan tidak merugikan tetangga disekitar.
- Pembangunan sampai berdirinya bangunan seminimal mungkin tidak merusak alam.
- Menggunakan warna yang mendekatkan kepada Allah, seperti warna-warna alam.
Pada tahun 630 M, Nabi Muhammad beserta tentaranya berhasil menaklukkan Makkah dari suku Quraish. Pada masa ini bangunan suci Ka'bah mulai didedikasikan untuk kepentingan agama Islam, rekonstruksi Ka'bah dilaksanakan sebelum Muhammad menjadi Rasul. Bangunan suci Ka'bah inilah yang menjadi cikal bakal dari arsitektur Islam. Dahulu sebelum Islam, dinding Ka'bah dihiasi oleh beragam gambar seperti gambar nabi Isa, Maryam, Ibrahim, berhala, dan beberapa pepohonan. Ajaran yang muncul belakangan, terutama berasal dari Al Qur'an, akhirnya melarang penggunaan simbol-simbol yang menggambarkan makhluk hidup terutama manusia dan binatang.
Pada abad ke-7, muslim terus berekspansi dan akhirnya mendapatkan wilayah yang sangat luas. Tiap kali muslim mendapatkan tanah wilayah baru, yang pertama kali mereka pikirkan adalah tempat untuk beribadah, yaitu mesjid. Perkembangan mesjid di saat-saat awal ini sangat sederhana sekali, bangunan mesjid tidak lain berupa tiruan dari rumah nabi Muhammad atau kadang-kadang beberapa bangunan diadaptasikan dari bangunan yang telah ada sebelumnya, misalnya gereja.
C.PENGARUH DAN GAYA
Gaya arsitektur Islam yang mencolok baru berkembang setelah kebudayaan muslim memadukannya dengan gaya arsitektur dari Roma, Mesir, Persia dan Byzantium. Contoh awal yang paling populer misalnya Dome of The Rock yang diselesaikan pada tahun 691 di Jerusalem. Gaya arsitek yang mencolok dari bangunan ini misalnya ruang tengah yang luas dan terbuka, bangunan yang melingkar, dan penggunaan pola kaligrafi yang berulang. Mesjid Raya Samarra di Irak, selesai pada tahun 847, bangunan berciri khas dengan adanya minaret. Juga mesjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki turut memengaruhi corak arsitektur Islam. Ketika Ustman merebut Istanbul dari kekaisaran Byzantium, mereka mengubah sebuah basilika menjadi mesjid (sekarang museum), yang akhirnya muslim pun mengambil sebagian dari kebudayaan Byzantium kedalam kekayaan peradaban islam, misalnya penggunaan kubah. Hagia Sophia juga menjadi model untuk pembangunan mesjid-mesjid Islam sselanjutnya selama kekaisaran Ustman, misalnya mesjid Sulaiman, dan mesjid Rustem Pasha. Motif yang mencolok dalam arsitektur Islam hampir selalui mengenai pola yang terus berulang dan berirama, serta struktur yang melingkar. Dalam hal pola ini, geometri fraktal memegang peranan penting sebagai materi pola dalam, terutama, mesjid dan istana. Pemakaian kubah juga sama pentingnya dalam arsitektur islam, pertama kali muncul dalam Dome of The Rock pada tahun 691 dan muncul kembali sekitar abad ke-17.
D.KARAKTERISTIK
Bangunan-bangunan
yang sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur Islam adalah mesjid,madrasah,kuburan dan benteng/istana,walupun
Secara spesifik, tidak ada yang menonjol dalam arsitektur Islam, kecuali pada
bangunan tempat ibadah (masjid). Di sini, nuansa arsitektur Islam yang terlihat
pada masjid sangat jelas dan menonjol dibandingkan dengan bangunan
lainnya.Berikut adalah karakteristik bangunan pada arsitektur islam.
- MASJID
Masjid
pertama yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW sewaktu hijrah dari Mekkah ke
Madinah adalah Masjid Quba, lalu kemudian Masjid Nabawi. Ciri dari kedua masjid ini hampir sama
dengan masjid-masjid Madinah lainnya mengikutinya kemudian, yaitu sangat
sederhana. Bentuknya empat persegi panjang, berpagar dinding batu gurun yang
cukup tinggi. Tiang-tiangnya dibuat dari batang pohon kurma, atapnya terbuat
dari pelepah daun kurma yang dicampur dengan tanah liat. Mimbarnya juga dibuat
dari potongan batang pohon kurma, memiliki mihrab, serambi dan sebuah sumur.
Pola ini mengarah pada bentuk fungsional sesuai dengan kebutuhan yang diajarkan
Nabi.Biasanya masjid pada waktu itu memiliki halaman dalam yang disebut
“Shaan”, dan tempat shalat berupa bangunan yang disebut “Liwan”. Beberapa waktu
kemudian, pada masa khalifah yang dikenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin
pola masjid bertambah dengan adanya “Riwaqs” atau serambi/selasar. Ini terlihat
pada masjid Kuffah. Masjid yang dibangun pada tahun 637 M ini tidak lagi dibatasi
oleh dinding batu atau tanah liat yang tinggi sebagaimana layaknya
masjid-masjid terdahulu, melainkan dibatasi dengan kolam air. Masjid ini
terdiri dan tanah lapang sebagai Shaan dan bangunan untuk shalat (liwan) yang
sederhana namun terasa suasana keakraban dan suasana demokratis (ukhuwah
Islamiah).
Mesjid dapat diartikan
sebagai suatu bangunan tempat melakukan ibadah shalat secara berjamaah atau
sendiri-sendiri, serta kegiatan lain yang berhubungan dengan Islam.
Ruang untuk shaat atau yang disebut Liwan,
biasanya berdenah segi empat. Hal ini sesuai dengan tuntunan dalam shalat bahwa
setiap jemaah menghadap kearah kiblat.dengan pandangan yang sama dan satu sama
lain berdiri rapat. Shalat berjamaah dipimpin oleh seorang imam, yang berada
dtengah pada posisi terdepan. Dalam perancangan masjid misalnya, ide
tentang prinsip ibadah tersebut dan perjuangan menjadikan masjid bukan hanya
sekedar tempat sholat dan ibadah ritual saja. Namun juga berperan sebagai pusat
kegiatan sehari-hari dan pusat interaksi serta aktivitas dari komunitas Muslim
di kawasan tersebut. Hal ini berarti perancangan ruang-ruang suatu masjid
haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan aktivitas di luar
aktivitas ritual seperti sholat atau i’tikaf memungkinkan untuk dijalankan. Aktivitas
seperti olah-raga, seminar, diskusi keagamaan, sekolah dan pusat pendidikan,
perpustakaan, aktivitas perniagaan dankegiatan yang dapat memperkuat ukhuwah
dan silaturahmi seharusnya mendapatporsi perhatian yang cukup sebagaimana
aktivitas ritual tadi.
- BENTUK
Pada masa lampau manusia baru mengenal
konstruksi sederhana yang terdiri dari kolom dan balok yang ditumpang di
atasnya. Justru itu, bentuk yang terjadipun sesuai dengan konstruksinya.
Kemudian, sesuai dengan tuntunan shalat bahwa shaf (barisan dalam shalat) harus
lurus dan rapat, maka dicarilah bentuk yang dapat menciptakan ruang luas tanpa
banyak diganggu oleh kolom-kolom. Maka tak heran kalau kemudian muncul bentuk
dome. Sebagaimana diketahui, dengan bentuk dome itu, gaya-gaya dapat disalurkan
melalui lengkungan-lengkungannya, sehingga tidak banyak mengganggu.
Kubah
adalah ciri atau identitas masjid, dengan kubah itu tercipta suasana yang
agung, sehingga manusia merasa kecil dihadapan Khaliknya.Bentuk dome membuat
ruang dibawahnya memiliki suasana tenang dan orang yang sedang shalat akan
merasa kecil. Kwalitas ruang yang tercipta demikian agung.Konstruksi atau
struktur lengkung banyak dipilih oleh arsitek kawakan terdahulu dalam
merencanakan masjid dari pada memilih struktur balok polos (lurus) yang pasti
tidak dapat dihindari seperti “cross” (persilangan) antara balok dan kolom yang
dapat menjadi silent simbol atau identitas dari agama lain.
Untuk
mendesain sebuah masjid, diperlukan tiga prasyarat, yang maksudnya untuk dapat
menstimulir kekhusukan dalam beribadat. Ketiga prasyarat itu adalah, pertama:
harus selalu bersih, dalam arti mudah dibersihkan dan mudah pemeliharaannya.
Kedua, adalah tenang, yaitu menciptakan “suasana” yang dapat mendorong lahirnya
ketenangan. Dan ketiga, adalah “sakral tapi ramah”.
- DENAH
Sejak
awal dibangunnya sebuah masjid, denah yang ada berbentuk segi empat. Hal ini
dilakukan secara logis sesuai dengan kebutuhan shaf-shaf dalam shalat
berjamaah. Bentuk persegi akan membuat ruang-ruang yang terbentuk dapat
dimanfaatkan seluruhnya, sedangkan denah yang berbentuk sudut-sudut tertentu
(lancip) akan membuat ruangan banyak yang terbuang. Ini berarti, berlebih-lebihan
atau mubazir.Arah kiblat yang tidak tepat juga dapat mengakibatkan ruang-ruang
terbuang percuma, sehingga dalam perencanaan sebuah masjid hal ini harus
benar-benar diperhatikan.Denah segi empat, dapat berarti bujur sangkar atau
empat persegi panjang. Empat persegi panjangpun ada dua jenis, sisi panjangnya
searah dengan arah kiblat atau tegak lurus arah kiblat.Bentuk lain adalah segi
empat yang sisi panjangnya tegak lurus arah kiblat atau sisi terpendek searah
dengan arah kiblat.Dalam Islam.Pembagian denah untuk ruang shalat bagi wanita
biasanya ditempatkan dibelakang. Dengan pembatas biasanya berupa tirai ataupun
dinding kerawang yang transparan. Beberapa masjid ada juga yang menempatkan
wanita di lantai atas, yang dibuat semacam balkon sehingga jemaah wanita masih
dapat melihat imam.
Sesungguhnya
dalam Islam, wanita tidak wajib pergi shalat ke masjid. Pergi shalat ke masjid
bagi wanita hanyalah suatu perbuatan baik saja atau amal shaleh. Bahkan ada
hadis meriwayatkan bahwa shalat di rumah bagi wanita lebih besar pahalanya dari
pada shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Karena itu luas liwan untuk
wanita juga relatif lebih kecil daripada liwan untuk laki-laki.
- RUANG DALAM DAN ORNAMEN
Kubah
atau dome dibahagian dalam ruang masjid adalah suatu konsep untuk menciptakan
suasana sakral serta perasaan diri yang sangat kecil di hadapan Khalik tanpa
dipenuhi hiasan kuduniaan yang glamour yang jauh dari menimbulkan rasa sakral.
Ada
beberapa corak ornamen atau ornamentik, diantaranya corak abstrak sebagai “ornamen
arabesk” yang terdiri dari corak geometris dan corak “stilasi” dari
tumbuh-tumbuhan dan bunga-bungaan. Hal ini adalah jalan keluar dimana adanya
larangan dalam ajaran Islam untuk tidak boleh menampilkan gambar-gambar atau
lukisan sebagai hiasan dengan motif manusia, binatang atau makhluk bernyawa
lainnya secara realistis di dalam ruangan masjid.
Ornamen
atau gaya ornamentik dapat di visualisasikan dengan huruf-huruf atau kaligrafi,
seperti huruf “Arab Kufa” dan “Karmalis” adalah merupakan salah satu ornamen
geometris yang berisi tulisan lafazd Al-Qur’an sebagai hiasan- MENARA
Sebelum
shalat dimulai, untuk menyatakan waktu shalat itu sudah tiba, biasanya
dikumandangkan adzan. Pada masa lampau, adzan dilakukan di tempat-tempat yang
tinggi sehingga radius penyampaiannya cukup jauh. Kemudian hal ini berkembang
terus sampai akhirnya dibuat menara untuk penyebaran yang lebih jauh lagi.
Dengan berkembangnya teknologi, ditemukan sistem pengeras suara yang kemudian
dimanfaatkan juga untuk kegunaan adzan. Namun, tetap menggunakan menara. Dan
sini terlihat bahwa fungsi menara tidak hanya sebagai simbol saja tetapi juga
fungsional. Dan karena letaknya yang tinggi maka dapat saja bila kemudian
dijadikan aksen atau ikon (point of interest).
- MADRASAH
Madrasah
adalah bangunan yang berfungsi sebagai institusi pendidikan dan pengajaran,
terutama ilmu-ilmu keislaman. Sebagai sebuah bangunan terpisah dari masjid,
madrasah focus pada kegiatan pendidikan dan pengajaran termasuk Bangunan
madrasah di lengkapi dengan iwan (ruang beratap atau berkubah yang terbuka pada
salah satu pinggirnya), yang berfungsi sebagai tempat kegiatan pengajaran.
Sementara mahasiswa-mahasiswa, tinggal di kamar-kamar yang terletak sepanjang
dinding-dinding terdekat karakteristiknya lebih mengarah kepada ‘’ekspresi
kecintaan kepada ilmu’’
- MAKAM
Karakteristik
makam pada arsitektur islam memiliki prinsip ‘’pengingat pada kehidupan setelah
kematian’’.Kematian dan kehidupan setelah mati menjadi salah satu pilar penting
dari prinsip hidup, filosofi, dan
keimanan dalam Islam. Pemakaman merupakan salah satu bentuk arsitektur dari
prinsip ini.Pemakaman merupakan suatu bangunan yang penting,karena ia dibangun
bukan untuk orang yang sudah mati namun sebagai pengingatan bagi orang yang
masih hidup.
- ISTANA
Bila masjid adalah
ekspresi penyembahan dan penyerahan diri kepada Tuhan, madrasah adalah ekspresi
kecintaan kepada ilmu, khususnya ilmu keagamaan, dan istana adalah ekspresi
kekuasaan kerajaan. Dalam sejarah arsitektur Islam, khlaifah-khalifah Umayyah
adalah yang pertama membangunan istana. Istana-istana mereka yang disebut
istana-istana padang pasir terletak di pedalaman Suriah, Palestina, dan
Trans-Yordania. Istana-istana itu pada awalnya adalah warisan benteng-benteng
Romawi dan Bizantium yang menjaga perbatansan bagian timur.Istana-istana
Umayyah di Damaskus dan Rusafah terkenal karena kubah hjaunya. Pada masa-masa awal,
di Baghdad dan Merv, terdapat sebuah kupola (kubah kecil) di atas tempat
singgasana yang mengesankan dan mungkin sekali kamar berkubah itu didahului
oleh sebuah ruang panjang dan halaman dalam tempat berkumpul para tamu dan
orang-orang yang datang